Desain: Tetap Elegan, tapi Mulai Kuno
Mari jujur dulu soal desain. Galaxy S9 hadir dengan tampilan yang dulunya revolusioner: layar melengkung Infinity Display, bodi kaca mengkilap, dan bezel tipis. Di masanya, ini adalah standar mewah. Tapi, di tahun 2024? Desainnya masih terlihat premium, tapi agak ketinggalan dibandingkan ponsel-ponsel layar lipat dan kamera pop-up masa kini.
Namun, bagi mereka yang nggak terlalu peduli dengan tren desain, Galaxy S9 tetap memancarkan kesan elegan. Toh, nggak semua orang butuh ponsel yang bisa dilipat jadi dua, kan?
Performa: Bisa Diajak Lari, tapi Nafasnya Mulai Pendek
Di bawah kap mesin, Galaxy S9 ditenagai oleh chipset Exynos 9810 atau Snapdragon 845 (tergantung wilayah). Performa ini dulu setara jet tempur, tapi di 2024, kita bicara soal jet tempur yang sudah mulai ngos-ngosan. Untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, media sosial, atau streaming, Galaxy S9 masih cukup oke.
Namun, untuk gaming berat atau multitasking ekstrem, perangkat ini mulai kewalahan. RAM 4GB terasa sempit di era aplikasi rakus memori. Selain itu, dukungan pembaruan perangkat lunak resmi dari Samsung sudah berhenti di Android 10, yang berarti keamanan perangkat mulai terancam jika digunakan untuk transaksi digital.
Kamera: Masih Bersaing di Kelas Menengah
Salah satu fitur unggulan Galaxy S9 adalah kameranya. Dengan resolusi 12MP dan aperture variabel (f/1.5 hingga f/2.4), hasil foto yang diambil tetap tajam dan kaya detail, terutama dalam kondisi cahaya terang. Mode malamnya cukup baik, meski tentu tidak bisa bersaing dengan ponsel terbaru yang punya teknologi computational photography lebih canggih.
Untuk pencinta fotografi, kamera Galaxy S9 masih mampu menghasilkan karya layak unggah ke Instagram. Tapi, jika kebutuhan Anda adalah merekam video 4K stabil atau mengambil foto ultrawide yang memukau, S9 mungkin bukan pilihan utama lagi.
Baterai: Titik Lemah yang Mulai Mengganggu
Kapasitas baterai 3000mAh pada Galaxy S9 adalah salah satu kelemahan utamanya. Dulu terasa cukup, tapi dengan aplikasi yang semakin rakus daya di 2024, Anda mungkin harus membawa powerbank ke mana-mana. Selain itu, umur baterai yang sudah lima tahun jelas berpengaruh pada performanya. Jika Anda memutuskan untuk tetap memakai Galaxy S9, mengganti baterai bisa jadi investasi kecil yang bijak.
Fitur Tambahan: Jack Audio dan Pemindai Iris
Satu hal yang membuat Galaxy S9 masih punya daya tarik adalah jack audio 3.5mm. Di saat banyak flagship meninggalkan port ini, Galaxy S9 tetap mempertahankannya, menjadikannya teman baik bagi pengguna headphone kabel.
Pemindai iris juga merupakan fitur unik yang jarang ditemukan di ponsel modern. Meskipun tidak sepraktis pemindai sidik jari di bawah layar, fitur ini tetap terasa futuristik.
Harga Second: Faktor Penentu
Di 2024, Galaxy S9 bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau di pasar second-hand. Dengan kisaran harga Rp1,5 juta hingga Rp2 juta, ponsel ini menawarkan value menarik bagi mereka yang membutuhkan perangkat sekunder atau budget phone.
Namun, sebelum membeli, pastikan kondisi ponsel masih prima, terutama baterai dan layar. Jangan lupa juga cek apakah perangkat sudah pernah mengalami kerusakan serius.
Worth It atau Tidak?
Samsung Galaxy S9 masih bisa digunakan dengan nyaman untuk kebutuhan dasar seperti chatting, browsing, dan fotografi ringan. Namun, bagi pengguna yang membutuhkan performa lebih tinggi, pembaruan perangkat lunak terkini, atau daya tahan baterai yang solid, S9 mulai terasa kurang.
Jadi, apakah masih worth it? Jawabannya: tergantung kebutuhan Anda. Jika Anda mencari ponsel murah yang masih terlihat elegan dan punya performa cukup, S9 masih layak dipertimbangkan. Tapi, untuk mereka yang menginginkan teknologi terkini, mungkin lebih baik menabung sedikit lagi untuk model yang lebih baru.
Di 2024, Galaxy S9 adalah ponsel nostalgia. Bukan bintang di atas panggung, tapi tetap punya pesona di hati para penggemarnya.